BAYAH PERBUATAN SYIRIK
Bismillah, pada kesempatan kali ini, kita akans sedikit mengulas tentang apa Saja Bahaya Syirik. Sebelum membahas lebih jauh tentang judul tersebut, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu sisi pengertian dari syirik itu sendiri. Secara bahasa, syirik artinya menyekutukan atau menjadikan sesuatu memiliki sekutu (syarík).
Sedangkan secara istilah, syirik artinya menyekutukan Alloh Subhanahuwata’ala
dengan sesuatu.
Syirik terjadi dalam tiga hal, yaitu:
1.
Dalam
Rububiyah, atau hak ketuhanan.
Contoh syirik
dalam rububiyah:
· Berpendapat bahwa alam semesta
terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq, Alloh Subhanahuwata’ala Yang Maha Pencipta.
· Meyakini ada dzat selain Alloh Subhanahuwata’ala
yang mampu memberikan manfaat atau mudhorot.
· Meyakini ada dzat selain Alloh Subhanahuwata’ala
yang mampu melindungi manusia dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari
kesulitan.
2.
Dalam Uluhiyah,
atau hak peribadatan.
Contoh syirik dalam uluhiyah:
· Berdoa atau memohon kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
· Sujud kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
· Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia
sanggup menolak bencana.
3.
Dalam Asma’ wa
Shifat, yaitu hak nama-nama dan sifat-sifat khusus yang Maha Mulia.
Contoh syirik dalam asma’ wa shifat:
· Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki
sifat-sifat seperti Alloh Subhanahuwata’ala.
· Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala)
dengan nama-nama Alloh Subhanahuwata’ala.
Syirik mencakup semua bentuk penyerahan salah satu atau seluruh hak-hak khusus atau sifat-sifat
ketuhanan kepada makhluk. Dengan kata lain syirik adalah setiap perbuatan yang
menetapkan makhluk setara dengan Alloh Subhanahuwata’ala dalam suatu hal
yang menjadi kekhususan-Nya dan menjadikan makhluk itu sebagai tandingan Alllah
Subhanahuwata’ala dalam hal tersebut. Syirik juga berarti beribadah kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala atau
beranggapan ada dzat lain yang setara dengan Alloh Subhanahuwata’ala.
Dan inilah bahkan bentuk perbuatan syirik yang banyak terjadi dan merebak di
berbagai tempat! Na’udzu billahi min dzalik!
PEMBAHASAN BAYAH SYIRIK
Syirik adalah perbuatan terkeji di dunia. Syirik
adalah dosa yang tidak terampuni di akhirat kelak, bila pelakunya tidak
bertaubat semasa hidupnya di dunia. Kekal di
neraka yang menyala-nyala, membakar seluruh tubuhnya dan api akan
memenuhi rongga dadanya. Dia akan berada di antara kehidupan dan kematian.
Sekaratul maut selalu menggumulinya dengan
penuh kepedihan. Tiada mati yang menuntaskan dan tiada hidup yang menyenangkan. Bergumul dengan api di lubang-lubang Jahannam dengan
penyesalan yang tiada hentinya. Na’udzu billahi min dzalik. Hal ini
sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
“Sesungguhnya
Alloh tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Alloh, maka sesungguhnya ia telah tersesat dengan sejauh-jauhnya.” (QS. an-Nisa’ [4]: 116)
![]() |
BAYAH PERBUATAN SYIRIK |
Alloh Subhanahuwata’ala adalah pencipta
seluruh alam semesta. Alloh Subhanahuwata’ala
adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Maha Pemberi segala sesuatu, Maha Sanggup memenuhi semua permintaan. Lantas, mengapa seseorang harus meminta kepada
selain Alloh Subhanahuwata’ala?
Kepada pepohonan, kuburan, paranormal, dan lain-lain? Semua itu adalah
perbuatan syirik yang keji, yang menyeret pelakunya ke neraka Jahannam nanti. Na’udzu
billahi min dzalik! Alloh Subhanahuwata’ala berfirman:
“Katakanlah:
‘Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kalian seru selain Alloh, jika
Alloh hendak mendatangkan kemudhorotan kepadaku, apakah berhala-berhala kalian
itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Alloh hendak memberi rahmat
kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?’ Katakanlah: ‘Cukuplah Alloh
bagiku’. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. az-Zumar [39]: 38)
Mutiara Ayat al-Qur’an dan Hadits
Simaklah baik-baik
firman-firman Alloh Subhanahuwata’ala dan sabda-sabda Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam berikut ini. Mudah-mudahan Alloh Subhanahuwata’ala membukakan hati kita dan memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.
1. Alloh Subhanahuwata’ala
tidak akan menerima alasan berbuat syirik karena mengikuti orang-orang tua
terdahulu sebagaimana firman-Nya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
‘Bukankah Aku ini tuhan kalian?’ Mereka
menjawab: ‘Betul (Engkau tuhan kami),
kami menjadi saksi’. (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan:
‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)’, atau agar kalian tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya
orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah
mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu’. Dan demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS al-A’raf [7]: 172-174)
2. Perbuatan syirik akan menggugurkan seluruh amal-amal sholeh yang pernah
dikerjakan oleh seseorang, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. az-Zumar [39]: 65)
Dan firman-Nya:
“Itulah
petunjuk Alloh, yang dengannya Dia memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya di antara hamba-hamba-Nya.
Seandainya mereka mempersekutukan Alloh, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan.” (QS. al-An’am
[6]: 88)
3. Apa saja yang
disembah selain Alloh Subhanahuwata’ala akan berlepas diri dari para
penyembahnya pada hari kiamat, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
“(Ingatlah) suatu hari (ketika itu), Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang
mempersekutukan (Tuhan): ‘Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat
kalian itu’. Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka:
‘Kalian sekali-kali tidak pernah menyembah kami.” (QS. Yunus [10]: 28)
4. Rasul hanyalah
diperintah untuk menyembah
Alloh Subhanahuwata’ala dan tidak menyekutukan-Nya, sebagaimana firman
Alloh Subhanahuwata’ala:
“Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepada mereka bergembira
dengan Kitab yang diturunkan
kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada
yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah ‘Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Alloh dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan
Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali’.” (QS. ar-Ra’d [13]: 36)
5. Syirik adalah kezholiman yang paling besar, sebagiamana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Alloh, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Alloh melepaskan
halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang dia kehendaki, dan mereka
berbantah-bantahan tentang Alloh, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.” (QS. ar-Ra’d [13]: 13)
6. Tidak ada selain Alloh Subhanahuwata’ala yang mampu menyelamatkan kita dari musibah.
Alloh Subhanahuwata’ala berfirman:
“Katakanlah:
‘Terangkanlah kepadaku jika Alloh mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hati kalian, siapakah Tuhan selain
Alloh yang Kuasa mengembalikannya kepada kalian?’ Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran (Kami),
kemudian mereka tetap berpaling (juga).” (QS. al-An’am [6]: 46)
7.Orang yang
berbuat syirik dan mati sebelum bertaubat,
diharamkan baginya pintu surga, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
“Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Alloh ialah Al-Masih putra Maryam’, padahal al-Masih
(sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Alloh Tuhanku dan Tuhan kalian’. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim
itu seorang penolong pun.” (QS.
al-Ma’idah [5]: 72)
8. Alloh Subhanahuwata’ala
melaknat orang yang menyembelih untuk selain Alloh Subhanahuwata’ala.
Dari ‘Amir bin Watsilah berkata, seorang laki-laki bertanya kepada Ali, ‘Apakah Rasululloh pernah
merahasiakan sesuatu kepadamu yang tidak diberitahukan kepada orang
lain? Maka Ali marah besar sampai
wajahnya memerah. Ali berkata, “Beliau tidak pernah merahasiakan sesuatu pun
yang tidak diketahui oleh orang lain. Hanya saja beliau pernah bercerita
kepadaku tentang empat hal dan saat itu aku dan
beliau sedang di dalam rumah. Maka beliau bersabda:
(( لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ
لِغَيْرِ اللهِ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ
مَنَارَ الأَرْضِ ))
“Alloh melaknat orang yang melaknat ayahnya dan orang yang menyambelih untuk selain-Nya. Dan Alloh melaknat orang yang
melindungi penjahat dan orang yang merubah
batas-batas tanah’.” (HR. an-Nasa’i)
9. Barangsiapa
yang mengharapkan dosa-dosanya diampuni oleh
Alloh Subhanahuwata’ala, maka
dia harus menjauhkan diri dari syirik.
Dari Anas bin Malik Radhiallohu’anhu ia berkata, “Saya telah mendengar Rasululloh Sholallohu’alaihi
wa sallam bersabda:
(( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا
دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكْ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلاَ
أُبَالِيْ يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ
اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ اُباَلِيْ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ
أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ
شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ))
“Alloh yang Maha Suci lagi Maha
Tinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau menyeru dan mengharap
kepada-Ku, pasti Aku mengampunimu atas segala apa yang telah engkau lakukan dan
aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu
mencapai penjuru langit, kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku,
niscaya Aku berikan ampunan untukmu dan Aku tiada akan peduli. Wahai anak Adam,
sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa-dosa sepenuh bumi,
kemudian engkau datang kepada-Ku dengan tidak
menyekutukan Aku dengan apapun, sungguh akan Aku datangkan kepadamu ampunan
sepenuh bumi itu pula.” (HR. at-Tirmidzi)
BENTUK
PERBUATAN SYIRIK
Di antara bentuk-bentuk kesyirikan yang wajib kita
jauhi –sebagai orang-orang yang beriman– dengan sejauh-jauhnya adalah:
1. Menyembelih hewan
kurban untuk selain Alloh, seperti untuk tumbal. Menyembelih hewan kurban adalah ibadah, oleh karena itu tidak boleh
ditujukan kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
Alloh Subhanahuwata’ala melaknat orang yang menyembelih kurban
untuk selain Alloh Subhanahuwata’ala.
(( لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ
لِغَيْرِ اللهِ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ
مَنَارَ الأَرْضِ ))
“Alloh Subhanahuwata’ala melaknat orang yang melaknat
ayahnya dan orang yang menyembelih untuk selain-Nya,
serta orang yang melindungi penjahat dan Alloh juga melaknat orang yang
merubah batas-batas tanah.” (HR. an-Nasa’i)
2.
Mempersembahkan
berbagai bentuk sesajian kepada makhluk.
3.
Memohon dan
berdoa kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
4.
Sihir dengan segala bentuknya, seperti pelet, santet, tenung, mahabbah (pengasihan) dan lain sebagianya.
5.
Menjampi dengan jampi-jampi atau mantra-mantra yang tidak dapat dipahami maknanya.
6.
Mempercayai atau memohon kepada khodam (pelayan, jin) ghaib.
7.
Mencari
wangsit atau wahyu palsu.
8.
Mengeramatkan kuburan dan tempat-tempat pemujaan.
9. Percaya kepada
ramalan-ramalan, seperti ramalan bintang
(zodiak dan astrologi), hari-hari, garis tangan, aura, dan lain-lain.
10. Mengharap kekayaan, jodoh atau
yang lainnya dari selain Alloh Subhanahuwata’ala, baik
secara langsung maupun melalui dukun atau paranormal.
11. Berdoa kepada Alloh Subhanahuwata’ala melalui perantaraan orang yang telah mati.
12. Mencari kekebalan tubuh.
13. Memakai jimat atau pusaka.
14. Ilmu gendam, tenaga dalam, kul
buntet, pring petuk, mani gajah, buluh perindu, ilmu gelap sayuta, ilmu
trawangan, dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut adalah termasuk kesyirikan,
meskipun dikemas dengan kata-kata: “Dengan izin Alloh Subhanahuwata’ala.”
Jangan sekali-kali seorang muslim tertipu oleh para
dajjal (pendusta) yang menamakan diri mereka sebagai ahli supranatural,
paranormal si anu dan si anu, orang pintar (ahli syariat), orang yang mengaku dilayani oleh banyak jin, meskipun meraka katakan bahwa jinnya itu muslim, yang mengaku sanggup memberikan yang diinginkan oleh kebanyakan
orang, wlaupun meraka itu mengatakan “ilmunya diambil dari Al-Qur’an”. Dengan alasan apapun, juga hubungan dengan mereka (makhluk ghaib) tidak bisa dibenarkan dan sangat berbahaya. Jauhi mereka seperti kita
memusuhi setan dan musuh besar kita!! Karena mereka adalah agen-agen penghamba setan untuk
menjerumuskan hamba-hamba Alloh Subhanahuwata’ala ke dalam kesyirikan. jauhkan
diri kita sejauh-jauhnya seperti kita ingin jauh dari Jahannam. Sampai kita
yakin bahwa kita telah berlepas diri dan benar-benar bersih dari segala macam
bentuk kesyirikan.
Selain mereka adalah penjerumus hamba-hamba Alloh Subhanahuwata’ala ke neraka Jahannam, mereka adalah
pembual-pembual besar. Mereka sama sekali tidak akan pernah bisa mengadakan
sesuatu tanpa izin Alloh Subhanahuwata’ala. Mereka tidak akan bisa memberikan sesuatu dan
mencelakakan seseorang selain dari yang Alloh Subhanahuwata’ala sudah
tuliskan di lauhil mahfudz, jauh sebelum Alloh Subhanahuwata’ala
menciptakan makhluk-makhluk-Nya. Semuanya
pasti (pasti!!) terjadi menurut apa
yang sudah Alloh Subhanahuwata’ala tentukan dan kehendaki. Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang sanggup merubahnya. Perubahan dari
kemiskinan menjadi kekayaan, atau sebaliknya hanya ada di tangan Alloh Subhanahuwata’ala semata. Semua kejadian dan perubahan hanya
ada pada genggaman Alloh Subhanahuwata’ala. Tidak ada satu makhluk pun
yang sanggup merebutnya.
SEBUAH
RENUNGAN
Sebagai seorang muslim dan orang yang beriman, kita
berada dekat dengan Alloh Subhanahuwata’ala. Kita adalah dzat yang fakir
dan Dialah Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Kita adalah Dzat Yang lemah sedang Dia adalah Dzat Yang Maha Kuat.
Dekatkanlah diri kita kepada-Nya. Kerjakanlah perintah-perintah-Nya dan
jauhilah semua larangan-larangan-Nya. Niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosa
dan kesalahan-kesalahan kita serta memasukkan kita ke surga yang penuh dengan
kenikmatan. Surga yang abadi yang tidak ada padanya segala bentuk kesusahan dan
kesengsaraan, serta memberikan kita kehidupan
dunia yang penuh kebahagiaan dan ketentraman.
Mintalah hanya kepada-Nya. Berdoalah
hanya kepada-Nya. Janganlah berputus asa dalam berdoa kepada-Nya. Ridholah
atas semua yang diberikan kepada kita. Dia Maha Pemalu untuk menolak permintaan-permintaan
kita, sebagian yang kita minta akan Dia
berikan kepada kita di dunia ini, sebagian lainnya
akan diberikan di akhirat nanti dengan berlipat ganda. Tuntutlah ilmu agama
dari sumber yang benar. Tanpa ilmu yang benar, kita tidak bisa mendekatkan diri
kepada-Nya. Jauhilah segala bentuk kesyirikan. Kesyirikan adalah dosa yang
paling besar dan pengekal seseorang di neraka
Jahannam. Bertaubatlah kita sekiranya
dulu pernah melakukannya. Berjanjilah kepada-Nya dengan ikhlas dan tulus
bahwa kita tidak akan mengulanginya lagi.
Bertawakallah kepada-Nya. Dan hadapilah kehidupan ini dengan penuh keimanan.
Judul Artikel: Bahaya Perbuatan Syirik
Sumber: Dikutip dari Majalah Terbitan PT Marwah Indo Media
Judul Artikel: Bahaya Perbuatan Syirik
Sumber: Dikutip dari Majalah Terbitan PT Marwah Indo Media
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan sampaikan komentarnya dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung. InsyaAlloh akan dijawab jika pengelola Takrimul Quran Blog mengetahui perkaranya, sekiranya tidak memungkinkan, kita tidak diperkenankan untuk menjawab apa yang tidak kita ketahui.
Terimaksih telah berkunjung.