Breaking News
Tunggu sebentar...
Selasa, 25 Februari 2014

BAYAH PERBUATAN SYIRIK


BAYAH PERBUATAN SYIRIK
Bismillah, pada kesempatan kali ini, kita akans sedikit mengulas tentang apa Saja Bahaya Syirik. Sebelum membahas lebih jauh tentang judul tersebut, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu sisi pengertian dari syirik itu sendiri. Secara bahasa, syirik artinya menyekutukan atau menjadikan sesuatu memiliki sekutu (syarík). Sedangkan secara istilah, syirik artinya menyekutukan Alloh Subhanahuwata’ala dengan sesuatu.
Syirik terjadi dalam tiga hal, yaitu:
1.     Dalam Rububiyah, atau hak ketuhanan.
Contoh syirik dalam rububiyah:
· Berpendapat bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq, Alloh Subhanahuwata’ala Yang Maha Pencipta.
· Meyakini ada dzat selain Alloh Subhanahuwata’ala yang mampu memberikan manfaat atau mudhorot.
· Meyakini ada dzat selain Alloh Subhanahuwata’ala yang mampu melindungi manusia dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.
2.    Dalam Uluhiyah, atau hak peribadatan.
Contoh syirik dalam uluhiyah:
·   Berdoa atau memohon kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
·   Sujud kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
·   Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak bencana.
3.    Dalam Asma’ wa Shifat, yaitu hak nama-nama dan sifat-sifat khusus yang Maha Mulia.
Contoh syirik dalam asma’ wa shifat:
·  Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Alloh Subhanahuwata’ala.
·  Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-nama Alloh Subhanahuwata’ala.
Syirik mencakup semua bentuk penyerahan salah satu atau seluruh hak-hak khusus atau sifat-sifat ketuhanan kepada makhluk. Dengan kata lain syirik adalah setiap perbuatan yang menetapkan makhluk setara dengan Alloh Subhanahuwata’ala dalam suatu hal yang menjadi kekhususan-Nya dan menjadikan makhluk itu sebagai tandingan Alllah Subhanahuwata’ala dalam hal tersebut. Syirik juga berarti beribadah kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala atau beranggapan ada dzat lain yang setara dengan Alloh Subhanahuwata’ala. Dan inilah bahkan bentuk perbuatan syirik yang banyak terjadi dan merebak di berbagai tempat! Na’udzu billahi min dzalik!

 PEMBAHASAN BAYAH SYIRIK


Syirik adalah perbuatan terkeji di dunia. Syirik adalah dosa yang tidak terampuni di akhirat kelak, bila pelakunya tidak bertaubat semasa hidupnya di dunia. Kekal di neraka yang menyala-nyala, membakar seluruh tubuhnya dan api akan memenuhi rongga dadanya. Dia akan berada di antara kehidupan dan kematian. Sekaratul maut selalu menggumulinya dengan penuh kepedihan. Tiada mati yang menuntaskan dan tiada hidup yang menyenangkan. Bergumul dengan api di lubang-lubang Jahannam dengan penyesalan yang tiada hentinya. Na’udzu billahi min dzalik. Hal ini sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
 “Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Alloh, maka sesungguhnya ia telah tersesat dengan sejauh-jauhnya.” (QS. an-Nisa’ [4]: 116)
BAYAH PERBUATAN SYIRIK
BAYAH PERBUATAN SYIRIK
Alloh Subhanahuwata’ala adalah pencipta seluruh alam semesta. Alloh  Subhanahuwata’ala adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha Pemberi segala sesuatu, Maha Sanggup memenuhi semua permintaan. Lantas, mengapa seseorang harus meminta kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala? Kepada pepohonan, kuburan, paranormal, dan lain-lain? Semua itu adalah perbuatan syirik yang keji, yang menyeret pelakunya ke neraka Jahannam nanti. Na’udzu billahi min dzalik! Alloh Subhanahuwata’ala berfirman:
 “Katakanlah: ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kalian seru selain Alloh, jika Alloh hendak mendatangkan kemudhorotan kepadaku, apakah berhala-berhala kalian itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Alloh hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?’ Katakanlah: ‘Cukuplah Alloh bagiku’. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. az-Zumar [39]: 38)

Mutiara Ayat al-Qur’an dan Hadits
Simaklah baik-baik firman-firman Alloh Subhanahuwata’ala dan sabda-sabda Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam  berikut ini. Mudah-mudahan Alloh Subhanahuwata’ala membukakan hati kita dan memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.
1. Alloh Subhanahuwata’ala tidak akan menerima alasan berbuat syirik karena mengikuti orang-orang tua terdahulu sebagaimana firman-Nya:
 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini tuhan kalian?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau tuhan kami), kami menjadi saksi’. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)’, atau agar kalian tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu’. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS al-A’raf [7]: 172-174)
2. Perbuatan syirik akan menggugurkan seluruh amal-amal sholeh yang pernah dikerjakan oleh seseorang, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
 “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. ‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. az-Zumar [39]: 65)
Dan firman-Nya:
 “Itulah petunjuk Alloh, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Alloh, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. al-An’am [6]: 88)

3. Apa saja yang disembah selain Alloh Subhanahuwata’ala akan berlepas diri dari para penyembahnya pada hari kiamat, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:

“(Ingatlah) suatu hari (ketika itu), Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan): ‘Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat kalian itu’. Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: ‘Kalian sekali-kali tidak pernah menyembah kami.” (QS. Yunus [10]: 28)
4. Rasul   hanyalah  diperintah  untuk  menyembah Alloh Subhanahuwata’ala dan tidak menyekutukan-Nya, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
 “Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepada mereka bergembira dengan Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah ‘Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Alloh dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali’.” (QS. ar-Ra’d [13]: 36)
5. Syirik adalah kezholiman yang paling besar, sebagiamana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
 “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Alloh, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Alloh melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Alloh, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.” (QS. ar-Ra’d [13]: 13)
6.  Tidak ada selain Alloh Subhanahuwata’ala yang mampu menyelamatkan kita dari musibah.
Alloh Subhanahuwata’ala berfirman:
 “Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku jika Alloh mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hati kalian, siapakah Tuhan selain Alloh yang Kuasa mengembalikannya kepada kalian?’ Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).” (QS. al-An’am [6]: 46) 
7.Orang yang berbuat syirik dan mati sebelum bertaubat, diharamkan baginya pintu surga, sebagaimana firman Alloh Subhanahuwata’ala:
 “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Alloh ialah Al-Masih putra Maryam’, padahal al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Alloh Tuhanku dan Tuhan kalian’. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. al-Ma’idah [5]: 72)
8. Alloh Subhanahuwata’ala melaknat orang yang menyembelih untuk selain Alloh Subhanahuwata’ala.
Dari ‘Amir bin Watsilah berkata, seorang laki-laki bertanya kepada Ali, ‘Apakah Rasululloh  pernah merahasiakan sesuatu kepadamu yang tidak diberitahukan kepada orang lain? Maka Ali  marah besar sampai wajahnya memerah. Ali berkata, “Beliau tidak pernah merahasiakan sesuatu pun yang tidak diketahui oleh orang lain. Hanya saja beliau pernah bercerita kepadaku tentang empat hal dan saat itu aku dan beliau sedang di dalam rumah. Maka beliau bersabda:
(( لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الأَرْضِ ))
“Alloh melaknat orang yang melaknat ayahnya dan orang yang menyambelih untuk selain-Nya. Dan Alloh melaknat orang yang melindungi penjahat dan orang yang merubah batas-batas tanah’.” (HR. an-Nasa’i)
9.  Barangsiapa yang mengharapkan dosa-dosanya diampuni oleh Alloh Subhanahuwata’ala, maka dia harus menjauhkan diri dari syirik.
Dari Anas bin Malik Radhiallohu’anhu  ia berkata, “Saya telah mendengar Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
(( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكْ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلاَ أُبَالِيْ يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ اُباَلِيْ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ))
“Alloh yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau menyeru dan mengharap kepada-Ku, pasti Aku mengampunimu atas segala apa yang telah engkau lakukan dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai penjuru langit, kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku berikan ampunan untukmu dan Aku tiada akan peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian engkau datang kepada-Ku dengan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, sungguh akan Aku datangkan kepadamu ampunan sepenuh bumi itu pula.” (HR. at-Tirmidzi)

BENTUK PERBUATAN SYIRIK


Di antara bentuk-bentuk kesyirikan yang wajib kita jauhi –sebagai orang-orang yang beriman– dengan sejauh-jauhnya adalah:
1. Menyembelih hewan kurban untuk selain Alloh, seperti untuk tumbal. Menyembelih hewan kurban adalah ibadah, oleh karena itu tidak boleh ditujukan kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
Alloh Subhanahuwata’ala melaknat orang yang menyembelih kurban untuk selain Alloh Subhanahuwata’ala.
(( لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الأَرْضِ ))
“Alloh Subhanahuwata’ala melaknat orang yang melaknat ayahnya dan orang yang menyembelih untuk selain-Nya, serta orang yang melindungi penjahat dan Alloh juga melaknat orang yang merubah batas-batas tanah.” (HR. an-Nasa’i)
2.    Mempersembahkan berbagai bentuk sesajian kepada makhluk.
3.    Memohon dan berdoa kepada selain Alloh Subhanahuwata’ala.
4.    Sihir dengan segala bentuknya, seperti pelet, santet, tenung, mahabbah (pengasihan) dan lain sebagianya.
5.    Menjampi dengan jampi-jampi atau mantra-mantra yang tidak dapat dipahami maknanya.
6.    Mempercayai atau memohon kepada khodam (pelayan, jin) ghaib.
7.    Mencari wangsit atau wahyu palsu.
8.    Mengeramatkan kuburan dan tempat-tempat pemujaan.
9.  Percaya kepada ramalan-ramalan, seperti ramalan bintang (zodiak dan astrologi), hari-hari, garis tangan, aura, dan lain-lain.
10. Mengharap kekayaan, jodoh atau yang lainnya dari selain Alloh Subhanahuwata’ala, baik secara langsung maupun melalui dukun atau paranormal.
11.  Berdoa kepada Alloh Subhanahuwata’ala melalui perantaraan orang yang telah mati.
12. Mencari kekebalan tubuh.
13.   Memakai jimat atau pusaka.
14.    Ilmu gendam, tenaga dalam, kul buntet, pring petuk, mani gajah, buluh perindu, ilmu gelap sayuta, ilmu trawangan, dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut adalah termasuk kesyirikan, meskipun dikemas dengan kata-kata: “Dengan izin Alloh Subhanahuwata’ala.”
Jangan sekali-kali seorang muslim tertipu oleh para dajjal (pendusta) yang menamakan diri mereka sebagai ahli supranatural, paranormal si anu dan si anu, orang pintar (ahli syariat), orang yang mengaku dilayani oleh banyak jin, meskipun meraka katakan bahwa jinnya itu muslim, yang mengaku sanggup memberikan yang diinginkan oleh kebanyakan orang, wlaupun meraka itu mengatakan “ilmunya diambil dari Al-Qur’an”. Dengan alasan apapun, juga hubungan dengan mereka (makhluk ghaib) tidak bisa dibenarkan dan sangat berbahaya. Jauhi mereka seperti kita memusuhi setan dan musuh besar kita!! Karena mereka adalah agen-agen penghamba setan untuk menjerumuskan hamba-hamba Alloh Subhanahuwata’ala ke dalam kesyirikan. jauhkan diri kita sejauh-jauhnya seperti kita ingin jauh dari Jahannam. Sampai kita yakin bahwa kita telah berlepas diri dan benar-benar bersih dari segala macam bentuk kesyirikan.
Selain mereka adalah penjerumus hamba-hamba Alloh Subhanahuwata’ala ke neraka Jahannam, mereka adalah pembual-pembual besar. Mereka sama sekali tidak akan pernah bisa mengadakan sesuatu tanpa izin Alloh Subhanahuwata’ala. Mereka tidak akan bisa memberikan sesuatu dan mencelakakan seseorang selain dari yang Alloh Subhanahuwata’ala sudah tuliskan di lauhil mahfudz, jauh sebelum Alloh Subhanahuwata’ala menciptakan makhluk-makhluk-Nya. Semuanya pasti (pasti!!) terjadi menurut apa yang sudah Alloh Subhanahuwata’ala tentukan dan kehendaki. Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang sanggup merubahnya. Perubahan dari kemiskinan menjadi kekayaan, atau sebaliknya hanya ada di tangan Alloh Subhanahuwata’ala semata. Semua kejadian dan perubahan hanya ada pada genggaman Alloh Subhanahuwata’ala. Tidak ada satu makhluk pun yang sanggup merebutnya.

 SEBUAH RENUNGAN

Sebagai seorang muslim dan orang yang beriman, kita berada dekat dengan Alloh Subhanahuwata’ala. Kita adalah dzat yang fakir dan Dialah Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Kita adalah Dzat Yang lemah sedang Dia adalah Dzat Yang Maha Kuat. Dekatkanlah diri kita kepada-Nya. Kerjakanlah perintah-perintah-Nya dan jauhilah  semua larangan-larangan-Nya. Niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita serta memasukkan kita ke surga yang penuh dengan kenikmatan. Surga yang abadi yang tidak ada padanya segala bentuk kesusahan dan kesengsaraan, serta memberikan kita kehidupan dunia yang penuh kebahagiaan dan ketentraman. Mintalah hanya kepada-Nya. Berdoalah hanya kepada-Nya. Janganlah berputus asa dalam berdoa kepada-Nya. Ridholah atas semua yang diberikan kepada kita. Dia Maha Pemalu untuk menolak permintaan-permintaan kita, sebagian yang  kita minta akan Dia berikan kepada kita di dunia ini, sebagian lainnya akan diberikan di akhirat nanti dengan berlipat ganda. Tuntutlah ilmu agama dari sumber yang benar. Tanpa ilmu yang benar, kita tidak bisa mendekatkan diri kepada-Nya. Jauhilah segala bentuk kesyirikan. Kesyirikan adalah dosa yang paling besar dan pengekal seseorang di neraka Jahannam. Bertaubatlah kita sekiranya dulu pernah melakukannya. Berjanjilah kepada-Nya dengan ikhlas dan tulus bahwa kita tidak akan mengulanginya lagi. Bertawakallah kepada-Nya. Dan hadapilah kehidupan ini dengan penuh keimanan.

Judul Artikel: Bahaya Perbuatan Syirik
Sumber: Dikutip dari Majalah Terbitan PT Marwah Indo Media

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan sampaikan komentarnya dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung. InsyaAlloh akan dijawab jika pengelola Takrimul Quran Blog mengetahui perkaranya, sekiranya tidak memungkinkan, kita tidak diperkenankan untuk menjawab apa yang tidak kita ketahui.

Terimaksih telah berkunjung.

Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 Takrimul Quran Blog All Right Reserved